Rabu, 24 Oktober 2007

[5 varian]Virus KSpoold: DOC & XLS menjadi EXE




Walau secara pemrograman virus KSpoold termasuk sederhana, namun inovasi yang efektif dan efisien yang dilakukan oleh pembuatnya, seakan membawa pakem baru dalam dunia pervirusan di Indonesia.

Namun efek yang ditugaskan oleh pembuatnya, mengubah file .DOC dan .XLS menjadi .EXE serta merusak file database .MDF, .LDF dan .DBF, cukup mengkhawatirkan dan merepotkan pengguna yang dokumennya menjadi korban.

Dibuat oleh programmer Indonesia dengan menggunakan Delphi, inilah virus lokal pertama yang kami temukan mampu menggunakan teknik services dan injeksi kode secara efektif dan efisien. Selain itu, tidak seperti virus lokal kebanyakan, virus KSpoold sama sekali tidak tertarik untuk mengutak-ngatik registry. Walau begitu, teknik baru yang dipakai virus ini terbukti efektif melindungi dirinya sendiri dan menyebar dengan luas.

Sayangnya, KSpoold mengemban tugas “jahat” yakni mencari file .DOC dan .XLS di setiap drive removable disk (seperti USB Flash Disk) untuk disusupkan program utama virus ini pada setiap file .DOC dan .XLS yang ditemukan. Setelah disusupi, ekstensi file dokumen .DOC dan .XLS tadi akan berubah menjadi .EXE dan tidak lupa virus akan menyesuaikan icon file dengan jenis dokumen yang diinfeksinya. Selain itu, entah untuk maksud apa, virus ini dapat merusak file database yang berekstensi .MDF, .LDF dan .DBF.

Antivirus sebaiknya mampu melumpuhkan terlebih dulu services virus ini di memory dan mencabut injeksinya pada process yang menjadi target virus ini. Tanpa melakukan hal ini, maka akan sulit mengatasi virus ini secara tuntas, karena akan kembali menginfeksi dokumen Anda. Setelah itu, barulah proses pencarian dan perbaikan file dilakukan. Faktanya, belum ada satupun antivirus yang dibuat khusus untuk virus ini yang mampu melakukannya secara tuntas, terutama mencabut injeksi kodenya.

Walau KSpoold menggunakan teknik services dan injeksi kode, dengan algoritma khusus yang dikembangkan oleh ahli antivirus di PC Media, [new link] PCMAV SE for KSpoold mampu melumpuhkan lima varian dari virus ini secara sempurna, baik di memory, process, maupun di file. Selain itu, file DOC dan XLS yang terinfeksi juga mampu dipulihkan seperti sedia kala, tanpa cacat sedikitpun. Anda pun bisa tenang karena dokumen DOC dan XLS penting milik Anda tetap terselamatkan secara aman.

Namun jangan lupa untuk *selalu* meng-non-aktifkan terlebih dulu System Restore di Windows Anda sebelum menjalankan PCMAV SE for KSpoold. Selain itu, berlatihlah untuk selalu disiplin dalam mem-backup data penting Anda. Bukankah penyesalan akibat kehilangan data penting selalu datang belakangan?

Memilih Perangkat Koneksi Komputer ,USB, FireWire, atau SCSI?




Kini hampir semua perangkat dilengkapi dengan fasilitas berupa koneksi untuk menghubungkan ke dalam komputer. USB memang paling banyak digunakan karena hampir semua motherboard telah menyediakan port USB. Namun, kebutuhan yang semakin beragam, tak cukup hanya menjadikan USB satu-satunya konektor komputer. FireWire dan SCSI kini mulai marak dijadikan koneksi oleh beberapa gadget. Lalu apa yang menjadikan perbedaan dari ketiga koneksi tersebut?

USB

Sejak kemunculannya USB (Universal Serial Bus) bisa dibilang salah satu koneksi yang praktis untuk menghubungkan sebuah perangkat ke dalam komputer. Ketersediaan port USB seolah sudah menjadi port wajib pada hampir seluruh komputer atau notebook. USB kali pertama dikembangkan untuk menggantikan port serial pada Mac dan port paralel pada PC (personal computer). Meskipun kenyataannya, pada PC saat ini USB tidak hanya menggantikan port paralel saja melainkan juga serial. Lihat saja kini sudah banyak mouse, keyboard, gamepad, atau PDA yang biasanya menggunakan port serial, kini juga menggunakan port USB.

Awalnya USB yang diperkenalkan adalah USB 1.1, namun sekarang USB sudah berkembang menjadi USB 2.0 dengan kecepatan yang lebih besar jika dibandingkan dengan koneksi serial dan pararel yaitu sebesar 480 mbps. Tidak hanya kecepatan yang menjadi kelebihan USB. Dengan sebuah koneksi via USB, kita dapat menghubungkan 127 alat sekaligus. Yaitu dengan menggunakan alat yang dinamakan USB Hub. Namun, transfer data USB memiliki kelemahan yaitu pada jenis koneksi isochcronous, di mana data yang terkirim terus-menerus atau biasa disebut data streaming salah satu contohnya pada peralatan multimedia macam speaker.


FireWire

Boleh dikata kehadiran koneksi FireWire adalah untuk menjawab apa yang jadi kelemahan USB yaitu melakukan komunikasi data streaming atau isochronous. Dalam artian, FireWire mempunyai kemampuan kecepatan transfer data hingga 800 mbps, sehingga sangat cocok digunakan untuk transfer data jenis streaming atau isochronous. Oleh karena itu, koneksi FireWire saat ini banyak digunakan untuk tranmisi perangkat multimedia.

Meskipun kecepatan dan transmisi yang dimiliki oleh FireWire lebih baik, bukan berarti FireWire lebih unggul dari USB. Ada beberapa hal yang menjadi kelemahan FireWire. Misalnya saja jumlah perangkat yang dapat terhubung dengan FireWire tidak sebanyak menggunakan koneksi USB. FireWire hanya memungkinkan 63 perangkat yang terhubung. Namun, setiap perangkat yang terhubung oleh sebuah FireWire dapat langsung digunakan oleh dua komputer/MAC sekaligus.

Kalau sistem koneksi USB bersifat host base, maka FireWire bersifat peer to peer. Artinya, setiap peralatan dapat terhubung satu sama lain tanpa adanya bantuan dari komputer. Misalnya, dua buah kamera bisa saling terhubung satu sama lain dengan bantuan kabel FireWire. Hal ini berbeda dengan USB yang setiap alat harus terhubung pada komputer untuk dapat terkoneksi.

Kesimpulannya, jika memang alat yang dimiliki membutuhkan kecepatan tinggi dan transmisi yang lebih konstan, FireWire patut menjadi opsi yang perlu dipertimbangkan walaupun dari segi biaya tentu lebih besar kartu biasanya card FireWire harus dibeli terpisah.


SCSI

Jka kurang puas dengan kecepatan USB dan FireWire, SCSI (small computer system interface) merupakan jawabannya. SCSI merupakan perangkat multithreading, kecepatannya tidak akan menurun seiring dengan jumlah device atau perangkat disambungkan kepadanya. Namun demikian, kecepatan, fleksibilitas, dan biaya membuat SCSI tidak umum dipergunakan untuk kepentingan personal.

Umumnya SCSI digunakan pada perangkat yang memang membutuhkan kecepatan dan kinerja yang andal. Contohnya seperti harddisk dan perangkat back-up. Biasanya yang menggunakan bukanlah komputer personal namun computer server. Tetapi, sebagian perangkat grafis yang membutuhkan kecepatan dan bandwidth besar juga ada yang menggunakan SCSI sebagai interface-nya. Contohnya, scanner dan printer berukuran besar atau terkoneksi pada jaringan yang sibuk. Jadi, intinya SCSI memiliki kesetabilan serta kecepatan yang lebih baik jika dibandingkan dengan USB dan FireWire walaupun dari segi harga tentunya lebih mahal.


Lalu mana yang akan dipilih? Kembali lagi kepada perangkat apa yang akan kita pasang. Jika perangkat yang akan kita pakai memiliki karakter isochronous, gunakan FireWire. Atau bila sekadar perangkat sederhana seperti mouse, keyboard, atau flash disk, gunakan saja USB. Namun, bila perangkat tersebut adalah ruang backup, terhubung ke jaringan yang sibuk, atau memang membutuhkan transmisi yang sangat stabil, sebaiknya Anda memilih SCSI. ( Sumber : Pikiran Rakyat )

Selasa, 23 Oktober 2007

MENIKAH


Menikah, satu kata ini akan menjadi sesuatu yang sangat berarti bagi pemuda ataupun pemudi yang sudah mencapai usia remaja. Remaja yang sudah mulai memiliki rasa tertarik dengan lawan jenisnya, akan memperhatikan pasangan yang diimpikan menjadi pasangan hidupnya. Sejenak waktu, hatinya akan merenda mimpi, membayangkan masa depan yang indah bersamanya.

Saudariku muslimah yang dirahmati Allah, tentu kita semua menginginkan pasangan hidup yang dapat menjadi teman dalam suka dan duka, bersama dengannya membangun rumah tangga yang bahagia, sampai menapaki usia senja, bahkan menjadi pasangan di akhirat kelak. Tentu kita tidak ingin bahtera tumah tangga yang sudah terlanjur kita arungi bersama laki-laki yang menjadi pilihan kita kandas di tengah perjalanan, karena tentu ini akan sangat menyakitkan, menimbulkan luka mendalam yang mungkin sangat sulit disembuhkan, baik luka bagi kita maupun bagi buah hati yang mungkin sudah ada. Lagipula, kita mengetahui bahwa Allah Ta’ala, Robb sekaligus Illah kita satu-satunya sangat membenci perceraian, meskipun hal itu diperbolehkan jika memang keduanya merasa berat. ”Mencegah lebih baik daripada mengobati.” Itulah slogan yang biasa dipakai untuk masalah kesehatan. Dan untuk masalah kita ini, yang tentunya jauh lebih urgen dari masalah kesehatan tentu lebih layak bagi kita untuk memakai slogan ini, agar kita tidak menyesal di tengah jalan.

Saudariku muslimah, sekarang banyak kita jumpai fenomena yang sangat memprihatinkan dan menyedihkan hati. Banyak dari saudari-saudari kita yang terpesona dengan kehidupan dunia, sehingga timbul predikat ’cewek matre’, yaitu bagi mereka yang menyukai laki-laki karena uangnya. Ada juga diantara saudari kita yang memilih laki-laki hanya karena fisiknya saja. Ada juga diantara mereka yang menyukai laki-laki hanya karena kepintarannya saja, padahal belum tentu kepintarannya itu akan menyelamatkannya, mungkin justru wanita itu yang akan dibodohi.

Sebenarnya tidak mengapa kita menetapkan kriteria – kriteria tersebut untuk calon pasangan kita, namun janganlah hal tersebut dijadikan tujuan utama, karena kriteria-kriteria itu hanya terbatas pada hal yang bersifat duniawi, sesuatu yang tidak kekal dan suatu saat akan menghilang. Lalu bagaimana solusinya ? Saudariku, sebagai seorang muslim, standar yang harus kita jadikan patokan adalah sesuatu yang sesuai dengan ketentuan syariat. Karena hanya dengan itu kebahagian hakiki akan tercapai, bukan hanya kebahagian dunia saja yang akan kita dapatkan, tapi kebahagiaan akhirat yang kekal pun akan kita nikmati jika kita mempunyai pasangan yang bisa diajak bekerjasama dalam ketaatan kepada Allah.

Diantara kriteria–kriteria yang hendaknya kita utamakan antara lain:

1. Memilih calon suami yang mempunyai agama dan akhlak yang baik, dengan hal tersebut ia diharapkan dapat melaksanakan kewajiban secara sempurna dalam membimbing keluarga, menunaikan hak istri, mendidik anak, serta memiliki tanggung jawab dalam menjaga kehormatan keluarga.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, ”Jika datang melamar kepadamu orang yang engkau ridho agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dengannya, jika kamu tidak menerimanya, niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang luas.” (HR. Tirmidzi, hasan)

Seorang laki-laki bertanya kepada Hasan bin ’Ali, “Saya punya seorang putri, siapakah kiranya yang patut jadi suaminya ?” Hasan bin ’Ali menjawab, “Seorang laki-laki yang bertaqwa kepada Allah, sebab jika ia senang ia akan menghormatinya, dan jika ia sedang marah, ia tidak suka zalim kepadanya.”

2. Memilih calon suami yang bukan dari golongan orang fasiq, yaitu orang yang rusak agama dan akhlaknya, suka berbuat dosa, dan lain-lain.

“Siapa saja menikahkan wanita yang di bawah kekuasaanya dengan laki-laki fasiq, berarti memutuskan tali keluarga.” (HR. Ibnu Hibban, dalam Adh-Dhu’afa’ & Ibnu Adi)

Ibnu Taimiyah berkata, “Laki-laki itu selalu berbuat dosa, tidak patut dijadikan suami. Sebagaimana dikatakan oleh salah seorang salaf.” (Majmu’ Fatawa 8/242)

3. Laki-laki yang bergaul dengan orang-orang sholeh.

4. Laki-laki yang rajin bekerja dan berusaha, optimis, serta tidak suka mengobral janji dan berandai-andai.

5. Laki-laki yang menghormati orang tua kita.

6. Laki-laki yang sehat jasmani dan rohani.

7. Mau berusaha untuk menjadi suami yang ideal, diantaranya: Melapangkan nafkah istri dengan tidak bakhil dan tidak berlebih-lebihan; memperlakukan istri dengan baik, mesra, dan lemah lembut; bersendau gurau dengan istri tanpa berlebih-lebihan; memaafkan kekurangan istri dan berterima kasih atas kelebihannya; meringankan pekerjaan istri dalam tugas-tugas rumah tangga; tidak menyiarkan rahasia suami istri; memberi peringatan dan bimbingan yang baik jika istri lalai dari kewajibannya; memerintahkan istri memakai busana muslimah ketika keluar; menemani istri bepergian; tidak membawa istri ke tempat-tempat maksiat; menjaga istri dari segala hal yang dapat menimbulkan fitnah kepadanya; memuliakan dan menghubungkan silaturahim kepada orang tua dan keluarga istri; memanggil istri dengan panggilan kesukaannya; dan yang terpenting bekerjasama dengan istri dalam taat kepada Allah Ta’ala.

Satu hal yang perlu kita ingat saudariku, bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna. Jangan pernah membayangkan bahwa laki-laki yang sholeh itu tidak punya cacat & kekurangan. Tapi, satu hal yang tidak boleh kita tinggalkan adalah ikhtiar dengan mencari yang terbaik untuk kita, serta bertawakal kepada Allah dengan diiringi do’a.